hit tracker

Navigation section

Akibat Kepolosanku II

Welcome!

By registering with us, you'll be able to discuss, share and private message with other members of our community.

SignUp Now!
New member
Joined
Sep 26, 2024
Messages
19
Kemenakan sopirku.(akibat kepolosanku II) Kisahku yang nyata kali ini tentang kebodohanku yang mudah2an tidak akan pernah terulang lagi,semoga. Namaku dita usia saat ini 20 th asli Bandung,tinggal di daerah Setiabudi Regency, dan saat ini kuliah sastra inggris semester 4 di salah satu pts Bandung,

kisah ini pertama kali saya melakukan hubungan intim dengan laki2 usia 17tahun. Sesuai dengan kisahku di cerita berjudul" terangsang untuk pertama kalinya di usia 19 tahun.(akibat kepolosanku)"Kali ini kisah nyataku tentang keponakan Mang Sardi(sopirku yg beberapa bulan lalu menjadi objek seks ku) yang baru datang dari kampung,tepatnya dari daerah subang, sebut saja namanya Dedi(samaran)usia dia itu kira2 seumur 17 tahunan, dan disini ia hanya membantu2 karena ga ada biaya sekolah. Asal para pembaca tau saja kalo beberapa waktu lalu kami(saya dan mang sardi)sering melakukan suatu kegiatan seks semacam belai2an dan raba2an,tapi tetap mempertahankan kegadisanku,sampai kira2 pada bulan Agustus lalu saya masih mempertahankannya namun sejak kehadiran kemenakan Mang Sardi semuanya jadi berubah..



Kisahnya kira2 sbb : saat itu di rumah ga ada siapa2 karena semuanya menghadiri upacara 17 Agustus 2002 di balai kota(tempat papah kerja)dan hanya saya seorang,karena tugas disuruh jagain rumah sama papah sedangkan yang berangkat ke balai kota mamah-papah,adikku dan Mang Sardi(sopir kami) tiba2 tepat jam 9 pagi2 pintu diketok pas saya bangun tidur , dan saya punya kebiasaan kalo tidur hanya berpakaian daster saja,tanpa bh dan tanpa cd , langsung saya menuju ke bawah ternyata hanya seorang anak kira2 sma-an kalo ditaksir usianya mungkin 17 tahunan, lalu saya buka dan tanya mau ke siapa, dia jawab kalo dia itu mau ketemu pamannya yaitu Mang Sardi sopirku,lalu saya persilahkan masuk,



dia memperkenalkan diri dengan nama Dedi(sengaja disamarkan)dan setelah itu (saya betul2 ga sadar kalo saya hanya berdaster saja karena bangun tidur)dia kupersilahkan duduk di ruang tamu dan sayapun ikut duduk sambil dia menjelaskan kedatangannya dan sedikit cerita2, disaat cerita2 gitu tatapan matanya tertuju terus ke pahaku yang saat itu memang agak keliatan karena daster yg kupakai hanya sejengkal diatas lututku apalagi saya ga pake cd saat itu memang agak transparan karena bahan dasternya tipis. saya hanya menutupkan kedua kaki ini saat itu. Lalu saya jelaskan kalo mau menginap disini harus bisa beres2 alias kerja dan diapun menganguk,lalu saya suruh dedi menyapu ruangan tamu untuk pertama kalinya dia disini sambil saya minta ijin untuk mandi. setelah saya habis mandi saat itu kira2 jam 10 pagi saya liat



Dedi beres menyapu dan dia kupersilahkan untuk tidur di ruangan atas yang memang telah dipersiapkan oleh mamah untuk kamar tamu yang berdekatan sekali dengan kamarku yang hanya dibatasi dinding tripleks karena semula itu satu ruangan dengan kamarku,karena terlalu besar jadi dibagi dua. setelah dia masuk kekamar itu,kemudian saya ke kamarku untuk berpakaian sambil melepaskan handuk yg tadi melilit ke tubuhku, disaat saya akan memakai bh tiba2 Dedi lewat di depan pintu kamarku yang agak terbuka sedikit dan dia sempat melirik ke kamarku, saya sendiripun jadi malu sekali saat itu dan refleks menutup pintu itu dengan kakiku karena pas dia liat saya hanya bertelanjang dada dan tidak pake apa2. pas sudah berpakaian gitu saya pun ke bawah yang ternyata saya liat Dedi lagi menonton acara tivi di ruang keluarga sambil duduk bersila. saya pun menyapanya dan menawarkan makan kalo2 dia belum makan.



dia menggeleng dan tersenyum lalu saya pun ikut nonton tivi bersamanya,hanya saya diatas kursi panjang disebelah kiri dia bersila. saat itu jam dinding menunjukkan pukul 11 siang dan terdengan phone bunyi disampingku ketika saya angkat ternyata papah dan papah bilang beliau akan ke rumah tanteku yang kebetulan dekat dengan lokasi balai kota dan akan pulang kira2 magrib,jadi waktu begitu panjang dari jam 11 sampe magrib,saya tidak kasih tau kalo Dedi kemenakan Mang Sardi ada disini karena lupa. Setelah saya meletakkan gagang telepon saya tanya ke Dedi begini"kamu bisa memijit kaki mbak ngga?" dia jawab"mmm....blum pernah mbak soalnya dikampung Dedi hanya bertani"katanya jujur. saya tersenyum dan bertanya lagi"gini Ded, mbak tadi malem udah pulang dari kampus jadi kaki pegel2 karena naik turun tangga,



Dedi mau ga pijitin kaki mbak??" lalu"saya akan coba mbak"katanya lagi. saat itu saya berpakaian kaos oblong dan celana hawai karena santai ga akan kemana-mana,setelah itupun saya menjulurkan kedua kaki sambil tetep duduk di kursi panjang dan Dedi dibawah sambil bersila menghadap ke arah kaki dan mulai memijatnya. sambil dipijat begitu saya menyandar ke sandaran kursi sambil terpejam beberapa detik,kalo diperhatikan si dedi itu hitam manis sesuai dengan wajah polosnya seorang abg hanya saja dari kampung jadi tangannya agak kasar mungkin banyak kerja kasar dikampungnya.

LANJUTANNYA
 

Info Penting

Sosial Media Open BO dan Asupan Pemersatu Bangsa Paling Update hanya di MiChat.pro

Top