hit tracker

Navigation section

Welcome!

By registering with us, you'll be able to discuss, share and private message with other members of our community.

SignUp Now!
New member
Joined
Sep 26, 2024
Messages
19
Namaku Indah, aku seorang pegawai negri dikantor milik pemerintah yg mengurusi perpajakan. Selain itu aku jg menjadi seorang ibu rumah tangga, ya aku telah menikah dengan seorang pria yg aku puja yg bernama Toni. Dari pernikahan aku dengan Toni 23 tahun lalu, kami dikaruniai dua orang anak. Anak pertamaku bernama Haris, sekarang Haris berkuliah disalah satu perguruan tinggi negri dikota Medan, entah mengapa tapi Haris yg memilih untuk mengejar ilmunya disana. Sedangnya anak keduaku bernama Miranda, sekarang masih duduk dibangku kelas 2 SMP.

Satu hal yg patut aku banggakan, meskipun aku memiliki dua orang anak, dan umurku yg sudah menginjak 40 tahun ini aku tetap terlihat cantik. Dan itu bukan aku sendiri yg merasa seperti itu, baik suamiku Toni dan beberapa teman kantor bilang "Bu Indah, Ibu Kok Bisa Tetap Cantik Yah, Apa Rahasianya?". Pertanyaan itu sering keluar dari mulut mereka, membuat aku bangga bercampur malu. Sebenarnya rahasia dari semua itu hanyalah pola hidup yg sehat, aku pun rajin berolahraga.

Semua tampak baik-baik saja diumurku yg semakin tua ini. Keluargaku yg harmonis, anak - anakku yg sudah besar dan bisa mengejar cita-cita mereka, aku sudah cukup bahagia. Tapi, ada sebuah kejadian dimana semua kebahagiaan ini berubah menjadi petaka, sesuatu yg tidak pernah aku bayangkan sebelumnya.

Petaka itu terjadi saat aku mendapat mutasi kekantor pemerintahan didaerah lain, kota Medan. Kota tempat dimana anak pertamaku Haris mencari ilmu, awalnya aku sedikit ragu untuk menerima tugas itu, tapi setelah aku rundingan dengan Toni, dia pun menyetujui rencana itu asalkan aku tinggal dengan Haris yg bisa menjagaku.

Pagi hari aku berangkat dengan sebuah pesawat menuju Medan, sesampainya disana Haris telah menanti kedatanganku. Pelukan erat dari Haris ketika aku berjumpa dengannya, ya memang sudah hampir dua tahun aku tidak bertemu dengan anak pertamaku yg tampan ini. Kami langsung berangkat kerumah sewaan yg telah disiapkan Haris untuk tinggal bersamaku nanti dan Haris harus meninggalkan kost - kostan tercintanya untuk bisa menjaga ibunya.

Setelah 1 Jam perjalanan dengan mobil dari bandara, akhirnya kami tiba dirumah itu. Rumahnya lumayan besar, bahkan bisa dibilang lebih dari cukup untuk kami berdua, tapi Haris memaksa untuk tinggal dirumah ini. Katanya "Demi kenyamanan ibu, semua yg ibu butuhkan ada dirumah ini". Aku pun turun sementara Haris membawakan barang - barangku.

"Huff..Bu, Ibu istirahat disini dulu ya, Haris mo ambil barang2 di kost2an" Pamit Haris padaku
"Loh..Loh..Kamu ini ga cape apa udah jemput ibu langsung pindahan??" Jawabku khawatir
"Hahaha, gpp Bu..lagian Haris udah ga sabar mau tinggal sama ibu" Ucap Haris

Singkat Cerita...

Sudah hampir 6 bulan semenjak pertama kali aku tinggal diluar kota dengan anakku Haris. Semua baik2 saja, Haris memang benar - benar anak yg berbakti. Dia begitu perhatian kepadaku, disela - sela waktu kuliahnya yg padat, dia masih sempat untuk peduli kepada ibunya.

Sore itu sepulang kerja, aku ingin segera mandi. Astaga ternyata Medan tak kalah panasnya dengan Jakarta. Oh iya, ada sedikit keanehan dikamar mandi rumahku ini, entah mengapa dua bulan terakhir ini aku selalu merasa ada yg mengintip setiap aku mandi. Mungkin itu cuma perasaanku saja, tapi itu membuatku takut, jangan -jangan ada orang usil yg diam-diam masuk kerumah. Kamar mandi dirumah ini hanya ada satu, dibelakang dekat dapur, aku segera menuju kesana.

Kutanggalkan seluruh pakaianku, "Huff, pantatku sudah tidak semontok waktu aku muda dulu, sudah agak sedikit turun" keluhku sambil memeras pantatku sendiri. Ya, tubuhku tidak begitu hancur, mungkin karena aku rajin berolahraga sehingga membuat tubuhku tetap kencang, perutku masih terlihat bagus meskipun sudah melahirkan dua anak.

Aku pun selesai mandi, tapi astaga aku lupa bawa handuk, karena terlalu bersemangat tuk mandi aku sampai lupa benda sepenting itu. Aku segera mengintip keluar kamar mandi, mengecheck apakah Haris sudah pulang atau belum. Untung Haris belum pulang, aku segera berjalan bugil dan basah menuju kamarku, aduh mudah-mudahan gak ada yg ngeliat. Kuambil handuk dari balik pintu kamarku, kukeringkan seluruh tubuh dan rambutku yg basah, tiba-tiba terdengar suara pintu. Aku segera melilitkan handuk ketubuhku dan berjalan kearah luar, melihat siapa yg datang.

"Ris..Haris..Kamu ya??" Teriakku dari depan pintu kamarku

Tapi tidak ada seorangpun yg menjawab teriakku, atau mungkin pintu tertutup karena angin. Untuk memastikan aku menuju kepintu depan yg ternyata terkunci. Aku pun menuju kepintu belakang, "Loh kok terkunci gini? perasaan tadi masih kebuka dan belum aku tutup deh" aku jadi semakin khawatir
Aku telusuri seluruh rumah, mencari apakah ada orang asing yg masuk, tapi ternyata seluruh rumah kosong, aku periksa kekamar Haris kosong juga.


LANJUTANNYA
 

Info Penting

Sosial Media Open BO dan Asupan Pemersatu Bangsa Paling Update hanya di MiChat.pro

Top