hit tracker

Navigation section

Welcome!

By registering with us, you'll be able to discuss, share and private message with other members of our community.

SignUp Now!
New member
Joined
Sep 26, 2024
Messages
19
Kisah menarik antara abang dan adik kandung yang saling mencintai. Si abang bernama Daud 16 tahun dan adiknya bernama Siti, 14 tahun. Setelah kelaihran Siti, ibunya harus menjalani oerasi, karean terdapat kelainan kandungan. Hingga ibunya tak bisa melahirkan lagi, dan ayah mereka "terpaksa" menikah lagi. Hubungan istri tua dan muda, sangat akur, karea ibu Daud-lah yang mencarikan istri kedua ayah mereka dan masih ada hubungan saudara.

Ayah Daud bekerja sebagai pedagang buah cokelat. Dia mengambilnya dari petani di desa-desa, kemudian dikeringkan (dijemur) lalu coklat yang sudah kering itu dia jual ke kota, terkadang bahkan dia sampai ke luar pulau.

Daud kos di sebuah kota untuk melanjutkan SLTA-nya. Untuk menghemat, terpaksa Siti adik Daud ikut kos pula di kota itu. Ayah Daud memang telah membeli rumah di kota itu dan dikontrakkan kepad saudara juga. Sedangkan di sisi rumah, katakanlah semacam pavilyun ditempat oleh Daud dan Siti.

Pagi-pagi sekali Siti sudah bangun menyiapkan sarapan buat mereka berdua. Sepulang sekolah, mereka bersma mencuci pakaian dan membersihkan rumah. Kedua abang beradik ini sangat kompak dan selalu saja akur. Pengontrak rumah mereka pun iri melihat mereka. Terdengar kata-kata dari sebelah, agar tiga anak-anak mereka bis ameniru kelakuan Daud dan Siti yang kompak dan saling menyayangi. Walau kamar mereka berdampingan, Siti selalu saja datang ke kamar abangnya minta diajarilah, tolong ini dan itu serta sebagainya.

Seusai makan malam, tiba-tiba hujan turun dengan lebatnya. Tiba-tiba pula halilintar datang mengemuruh memekakkan telinga. Tiba-tiba listrik mati. Dalam hujan lebat itu, Siti memeluk abangnya dengan rasa takut. Daud memeluk adiknya yang dia sayangi itu dan menenangkannya. Dengan meraba-raba, mereka mencari lilin. Lilin dipasang di atas piring kaca dan diletakkan di atas meja. Ketika Daud mau keluar kamar menginci pintu,

Siti tak mau ditinggal. Dia tetap ikut dan memeluk Daud. Setelah semua pintu terkunci, Siti memeluk Daud dari belakang dan Daud menggendong adiknya itu, membawanya ke kamar. Siti menolak tidur di kamarnya sendirian.
"Takut, Bang," katanya.
"Aku tidur bersama abang saja di kamar abang," katanya. Daud tak sampai hati melihat adiknya ketakutan. Dia gendong adiknya ke kamarnya. Sesampainya di kamar, Daud mengunci kamar, lalau membaringkan adiknya di atas tempat tidurnya. Tempat tidur Daud memang lima kaki besarnya. Jika ayahnya datang ke kota membawa daganganya,


LANJUTANNYA
 

Info Penting

Sosial Media Open BO dan Asupan Pemersatu Bangsa Paling Update hanya di MiChat.pro

Top